Ku cinta dia karena Hatinya
Aku tidak mencintainya. namun karna ia terlalu baik dan sudah banyak
menolong aku dan keluargaku, Aku mencoba membuka hati untuknya. Aku
jalani cinta ini dengan rosma, walau sedikitpun aku tidak mencintainya.
Setiap Hari Rosma selalu memperhatikanku, namun tetap saja aku tidak
mencintainya.
Hari ini Rosma datang ke rumahku menjenguk ibuku yang sedang sakit.
entah mengapa aku tidak senang dengan kehadiran Rosma. Tampak aku lihat
Ibuku penuh senyum kegembiraan menyambutnya. ya, Rosma memang bisa
sekali mengambil hati keluargaku, karna itu aku tidak bisa menolak
keluargaku yang menginginkan perjodohan ini. Aku mengabaikan Rosma, aku
acuh terhadapnya, dan akupun menduakannya dengan Lisa gadis yang
kucintai.
Pada saat itu Rosma menelponku.
“mas, aku boleh minta tolong gak?” Rosma agak gugup.
“Minta tolong apa?” aku dengan cetus.
“emm ini mas, motorku mogok berhubung hari sudah malam bengkel sudah
tutup. jadi mas bisa jemput aku gak?” Rosma dengan suara canggung.
“oh mas tidak bisa Rosma, motor mas juga lagi di pinjam tetangga kamu naik taksi saja”
“iya mas” rosma dengan suara kecewa.
Keesokan harinya akupun terbangun dengan mendengar suara tangisan
ibuku ” duh ndo… ndo malang sekali nasibmu nak” ibu dengan sedih. Akupun
heran dan bertanya pada ibu.
“Ada apa Bu, kenapa nangis?” tanya aku
“Rosma di rampok tadi malam nak…” jawab ibu dengan terisak-isak.
“tapi, keadaan Rosma gimana bu?” aku sedikit penasaran.
“sekarang dia di rumah sakit, cepat kamu jenguk dia”
Aku pun merasa sedikit bersalah, namun kejadian ini juga tidak
menumbuhkan cintaku pada Rosma. Akupun pergi mengambil motorku, tapi
tidak untuk menjenguk Rosma di rumah sakit melainkan pergi ke rumah
Lisa. entah kenapa di jalan pikiranku kosong namun aku ingin sekali
sampai di rumah lisa. aku laju motorku dengan cepat, tiba-tiba ada
sebuah mobil dari seberang jalan mendadak belok, aku pun banting setir
ke kiri. Akupun terjatuh dan tak sadarkan diri.
Tiba-tiba aku terbangun, aku sudah berada di rumah sakit. Entah sudah
berapa lama aku di rumah sakit. yang pasti di sekelilingku sudah banyak
sanak keluargaku di rumah sakit, mereka melihatku dengan senyum haru,
namun Aku tidak melihat Lisa “lisa, dimana lisa?” bisikku dalam hati.
Setelah benar-benar sembuh Akupun dibawa pulang oleh keluargaku.
beberapa hari kemudian aku menelpon Lisa namun tidak di angkat sms ku
pun tidak dibalas, terakhir kudengar kabar dia sudah punya lelaki lain.
Aku pun menjadi sangat benci terhadap Lisa, selama aku sakit dia tidak
menjengukku sama sekali, sia-sia aku berkorban untuk dia selama ini.
Tiba-tiba aku teringat dengan Rosma. akupun coba mencari tahu pada Ibu.
“Bu, gimana kabar rosma kok gak pernah kelihatan?” aku penasaran. ibu
tidak menjawab, dia masuk kamar lalu memberikan sebuah kertas dengan
tulisan yg jelek seperti anak kecil yang baru belajar menulis. Aku pun
membaca tulisan itu dengan seksama.
“mas Ibnu aku minta maaf kalo aku ini banyak salah sama mas, aku
belum sempurna di mata mas ibnu. Namun semua akan kulakukan agar mas
ibnu bisa mencintai aku. aku mencintai mas ibnu karna Allah, juga Karna
tidak mau mengecewakan orang tua kita yang telah menjodohkan kita. oia,
aku selau mendoakan mas ibnu agar lekas sembuh. Riana“
Aku pun menangis membacanya, hasrat ingin bertemu Rosma pun tidak terbendung lagi.
“Ibu! Rosma sekarang dimana bu? aku ingin sekali bertemu dia” tanyaku penuh gelisah.
“Rosma telah meninggal nak, karna kejadian perampokan itu dia harus
dioperasi dengan resiko yang tinggi. namun operasi itupun akhirnya
gagal. setelah meninggal dia memberikann jantungnya untuk kamu nak.
karna Rosma tahu hidupnya tidak akan lama lagi jadi dia lakukan itu
semua untuk kamu, lelaki yang sangat dicintainya..” jawab ibu dengan
tangisan keras.
Air matakupun tidak terbendung lagi, aku menangis sejadi-jadinya. tak
kusangka wanita yang tidak aku cintai, wanita yang sering aku lukai
hatinya rela mengorbankan sem
Komentar
Posting Komentar